Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RESIDENT PLAYBOOK: Pelajaran Mendewasakan Diri

Sebagai salah satu penggemar drama korea Hospital Playlist, informasi tayangnya Resident Playbook menjadi kabar yang sangat menggembirakan. Terlebih, drama yang semula harus tayang di tahun 2024 ini harus ditunda penayangannya karena ada masalah mogoknya Ikatan Dokter Korea yang menentang kebijakan pemerintah pada saat itu.

Resident Playbook merupakan sekuel dari drama Hospital Playlist yang tayang pada tahun 2020 dan 2021. Rindunya penggemar akan kisah Squad Yulje menjadi angin segar bagi penggemar yang ingin kembali melihat kehidupan di Pusat Medis Jongno Yulje. Tidak ingin ketinggalan menyemarakkan tayangnya Resident Playbook, saya pun ingin membagikan tulisan yang berisi pengalaman selama menonton drama yang diperankan Gu Youn-jung, Shin Si-ah, Kang You-seok, Han Ye-ji dan Jung Joon-won. 


Drama dibuka dengan kisah Oh Yi-young yang diperankan Go Youn-jung untuk segera melunasi pinjamannya di bank sebesar hampir 50 juta won. Oh Yi-young yang pada saat itu adalah seorang yang tidak memiliki pekerjaan merasa keberatan, terlebih jatuh tempo pinjaman minggu depan. Untungnya, kakak perempuannya memberikan informasi terkait perekrutan tambahan untuk residen di Pusat Medis Jongno Yulje. Mau tidak mau, Oh Yi-young mendaftar dan kembali berkutik dengan rumah sakit.


Residen tahun pertama yang bekerja di Pusat Medis Jongno Yulje selain Oh Yi-young ada Kim Sa-bi (Han Ye-ji), Pyo Nam-kyung (Shin Si-ah), dan Um Jae-il (Kang You-seok). Hari-hari awal menjalani kehidupan residen tidak mudah bagi keempatnya. Sering melakukan kesalahan, dimarahi residen senior, bahkan profesor yang mereka ikuti. Kadang ada kalanya rasa ingin menyerah menjadi residen menghinggapi diri mereka.


Saya ingin sedikit menjabarkan gambaran karakter dari masing-masing tokoh utama yang menjadi bintang di Resident Playbook. Pertama, Oh Yi-young, si juara satu ingin resign. Bisa jadi kata resign  sudah menjadi harapan yang harus dicapai Oh Yi-young segera. Dia tipe seseorang yang merasa berat jika harus bekerja. Bertemu rekan kerja yang buruk, pekerjaan yang tidak mudah dilakukan, dan lain sebagainya. Maka bisa dikatakan hal yang membahagiakan bagi Oh Yi-young saat ini adalah ketika bisa pulang tepat waktu dari RS. Namun, keadaan seperti itu tidak mungkin. Maka dari itu, ketika ada scene makan bareng di kantin dengan Gu Do-won dan menanyakan jam pulang, kemudian dijawab Gu Do-won mungkin akan terlambat, dia langsung bilang, "kenapa kita harus datang tepat waktu dan terlambat pulang?" Meskipun pada awalnya seperti tidak punya semangat bekerja dan belajar, bahkan menolak ketika diberi kesempatan beberapa kali, Oh Yi-young tetap menjalankan perannya sebagai dokter residen dengan baik. Keinginan resign yang terus terucap juga dianggap sebagai angin lalu para temannya.


Kedua, dikenal sebagai manusia AI karena tidak mempunyai rasa empati seorang dokter. Apa yang dikatakan berdasarkan text book  yang dibacanya. Kurang bisa membaca situasi bahwa yang terpenting bagi dokter di rumah sakit adalah pasiennya. Bukan pujian yang akan diterimanya ketika berhasil menyelesaikan tugas tepat waktu. Adalah Kim Sa-bi yang bisa dikatakan manusia perfeksionis itu. Tidak suka ketika apa yang menjadi ekspektasinya tidak terpenuhi. Perlahan, Kim Sa-bi belajar untuk memahami orang lain terutama pasien dan rekan kerjanya. Proses yang tidak mudah bagi Kim Sa-bi ini harus diapresiasi penuh.  


Ketiga adalah Um Jae-il. Siapa yang  menyangka seseorang yang begitu antusias menjalani tahun pertama residen adalah mantan seorang idol grup! Kesalahan yang sering dibuat Um Jae-il adalah memberikan diagnosa yang salah kepada pasiennya hingga membuat residen tahun kedua begitu jengkel melihat Um Jae-il. Namun, Um Jae-il cepat sadar bahwa ia harus lebih giat belajar lagi. Memastikan dengan baik diagnosa yang diberikan kepada pasien adalah tepat. 


Residen tahun pertama keempat adalah Pyo Nam-kyung. Banyak yang berpendapat pengembangan karakter dari Pyo Nam-kyung adalah yang terbaik. Dan saya pun menyetujuinya. Pyo Nam-kyung juga menjadi karakter favorit saya. Tidak seperti ketiga teman residennya yang langsung didewasakan oleh para profesor, Pyo nam-kyung didewasakan pasien-pasien yang dirawatnya. Setiap pasien membawa pesan menyentuh bagi hati Pyo Nam-kyung. 


Bukan bagian dari residen tahun pertama, eksistensi Gu Do-won seorang residen tahun keempat juga menjadi favorit para penonton. Bisa disebut Gu Do-won adalah tipe laki-laki yang diidam-idamkan para wanita. Dia pintar, punya kestabilan ekonomi, karir yang bagus, dan pintar dalam mengendalikan emosi. Dia pun menjadi residen kesayangan para profesor karena rajin dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Namun, Gu Do-won terlalu baik. Dan tak jarang, kebaikan yang diberikan disalahgunakan oleh rekan kerjanya. 


Selain para pemain utama di atas, yang menjadi scene favorit saya dalam drama adalah bagaimana kakak Oh Yi-young, Oh Ju-young menerima kegagalannya dalam menjalankan bayi tabung. “Terkadang sebuah akhir yang bahagia bukanlah sesuatu yang kita impikan terkabul. Melainkan bagaimana pada akhirnya kita melihat diri kita, menerima dengan sepenuh hati dan merasakan kedamaian atas hidup yang sedang kita jalani.”



Sampai jumpa di tulisan berikutnya!



Rahmalia Fauza
Rahmalia Fauza On ne voit bien qu'avec le cœur. L'essentiel est invisible pour les yeux.

Posting Komentar untuk "RESIDENT PLAYBOOK: Pelajaran Mendewasakan Diri"