Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengikuti Jejak Menonton The Trauma Code : Heroes on Call

 


Aku dulu termasuk orang yang nggak pernah mau nonton drama genre kedokteran. Soalnya, kalau melihat scene yang ada darah, atau proses operasi, bisa buat diri ini merinding. Tapi, setelah menonton The Doctors (karena yang main Park Shin-Hye), Hospital Playlist, dan Dr. Slump, aku jadi suka drama genre tersebut. Apalagi waktu nonton Hospital Playlist, jalan ceritanya memorable banget. 

Drama kedokteran yang akhir-akhir ini sedang menarik perhatian adalah The Trauma Code: Heroes on Call. Drama yang diadaptasi dari webtoon dan novel tersebut mendapat atensi dan ulasan positif dari para penikmat film atau drama. Dan kebanyakan dari pengulas film/drama memberikan rekomendasi untuk menonton drama yang hanya delapan episode (untuk season 1).

The Trauma Code: Heroes on Call bercerita tentang dr. Baek Kang-Hyuk (diperankan oleh Ju Ji-Hoon), seorang dokter bedah trauma yang cerdas dan berpengalaman, dan agak eksentrik. Sebelum bekerja di RS Hankuk, dia bekerja di Asosiasi Perdamaian negara-negara berkonflik seperti Suriah dan Afghanistan. Metode penyembuhan yang dipakai untuk menyelamatkan pasien juga tidak umum dan keyakinannya yang tak tergoyahkan menjadi awal konflik dengan tim yang sudah ada. 

Di samping dr. Baek Kang-Hyuk yang terkenal trantum ketika keinginannya untuk menyelamatkan pasien dipersulit, ada asisten dokter bernama Yang Jae-Won. dr. Baek Kang-Hyuk memanggilnya dengan sebutan anus karena di awal kedatangannya sempat terjadi adegan konfrontasi dengan Yang Jae-Won saat menyelamatkan pasien dengan luka tusuk. Karena saat itu yang bertanggung jawab untuk Unit Gawat Darurat adalah Yang Jae-Won. Selain Yang Jae-Won yang mencuri atensi kita karena menjadi karakter tersibuk di awal tahun 2025, ada perawat Cheon Jang-Mi. Perawat dengan senyum cerah dipanggil dr. Baek Kang-Hyuk dengan sebutan "gengster" karena perawat Cheon Jang-Mi mengira, dr. Baek Kang-Hyuk adalah pemimpin gengster dari pasien yang baru saja diselamatkannya.


Sepanjang menonton, kita akan dibuat tertawa lepas, terharu, tegang dan perasaan campur aduk. Tertawa lepas karena melihat karakter Yang Jae-Won yang planga-plongo tapi nomor 1. Terharu karena seorang dokter pun mengusahakan menyelamatkan pasien terlepas dari biaya perawatan. Namun, tindakan yang kita kira sangat mulia itu, terbentur adanya peraturan yang dibuat dewan direksi. Hasil rapat yang menjelaskan penghasilan bedah trauma mengalami defisit hingga ratusan juta sejak dr. Baek Kang-Hyuk mengambil alih tanggungjawab dari dr. Kwon. Seolah dewan direksi menekankan bahwa nyawa satu orang tidak seberharga itu untuk diselamatkan dengan biaya yang mahal yang bisa mengganggu operasional rumah sakit.

Datangnya dr. Baek Kang-Hyuk tentu membuat dewan direksi rumah sakit menjadi jengkel dan pusing karena yang menjadi prioritas dr. Baek Kang-Hyuk adalah keselamatan dan kesembuhan pasien. Sedangkan, prioritas dewan direksi rumah sakit adalah bagaimana mendapatkan laba besar sehingga bisa memperluas rumah sakit, sekaligus menaikkan gaji para dewan direksi. Namun, meskipun di awal banyak orang yang kontra akan tindakannya, dr. Baek Kang-Hyuk secara bertahap mendapatkan rasa hormat dan berhasil menciptakan unit trauma sendiri. 

Secara keseluruhan memang sangat menarik untuk ditonton. Bagaimana dr. Baek-Kang-Hyuk menghadapi sistem rumah sakit, kolega dokter, hingga menyelamatkan pasien dengan fasilitas terbatas. Tidak lupa juga asisten dokter Yang Jae-Won dan perawat Cheon Jang-Mi yang frustasi menghadapi sistem padahal niat mereka baik, yaitu menyembuhkan pasien. Sayangnya, durasi drama ini kurang lama. Harusnya lebih dari delapan episode untuk season pertama (isunya akan ada season dua).

Terakhir, ada karakter yang menurutku keren juga. Ibu Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Kang Myung-Hui. Tidak peduli bagaimana tanggapan dewan direksi Rumah Sakit, dia mendukung dan mengusahakan apa yang dibutuhkan dr. Baek Kang-Hyuk untuk menyembuhkan pasien-pasiennya. Patut dikasih standing applause, sih.

Sekian sedikit bocoran tentang drama The Trauma Code: Heroes on Call. Ayo cepetan pada nonton biar bisa ikut ngerasain capeknya Yang Jae-Won! Oh ya, bisa ditonton di Netflix.



Rahmalia Fauza
Rahmalia Fauza On ne voit bien qu'avec le cœur. L'essentiel est invisible pour les yeux.

Posting Komentar untuk "Mengikuti Jejak Menonton The Trauma Code : Heroes on Call"