Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL DARI DRAMA LOVE NEXT DOOR

Love Next Door menjadi salah satu Drama Korea yang dinantikan penayangannya sejak dirilisnya berita tentang aktor yang akan membintangi drama tersebut. Drama yang mulai tayang 17 Agustus dan berakhir 6 Oktober 2024 dibintangi oleh Jung So-min, Jung Hae-in, Kim Ji-eun dan Yoon Ji-on.

Saya baru mulai menonton sehari sebelum penayangan drama usai. Dan hari ini saya telah menyelesaikan tontonan saya, dan ingin membagikan pengalaman selama menonton drama tersebut yang saya rangkum dalam hal-hal yang bisa kita ambil pelajaran selama menonton drama Love Next Door. 

Berhenti membandingkan diri dengan orang lain. 

Ada satu scene untuk menggambarkan kalimat tersebut, yaitu ketika ayah Seok-ryu dan ayah Seung-hyo di kedai akar. Keduanya mengeluhkan permasalahan masing-masing dan berkata tentang bagaimana irinya mereka dengan kehidupan yang dijalani masing-masing. Ayah Seok-ryu yang selalu berkomunikasi dengan istrinya, dan ayah Seung-hyo yang merasa bisa diandalkan oleh keluarganya karena lebih mampu secara finansial. Yang perlu diingat adalah, setiap orang mempunyai beban hidup masing-masing. Tidak peduli dia memiliki pekerjaan yang bagus, atau hubungan keluarga yang terlihat harmonis. Mereka hanya memperlihatkan versi terbaik dari diri mereka.

Terbuka antar anggota keluarga. 

Sakit yang menimpa Seok-ryu menyadarkan keluarga mereka bahwa komunikasi dalam keluarga adalah penting hingga mereka mengeluarkan sebuah motto jangan memendam permasalahan sendiri. Jadikan keluarga tempat bercerita dan berkeluh kesah. Baik senang, sedih, atau merasa sakit. 

Anak bukan estafet impian orang tua. 

Kegagalan orangtua dalam mengejar impiannya, dijadikan pembelajaran untuk para anak melanjutkan impian mereka. Ketika menonton scene Seok-ryu yang sampai dimarahi oleh ibunya karena kembali ke Korea meninggalkan karirnya yang bagus, saya berpikir, apakah harus semarah itu dengan keputusan Seok-ryu? Kenapa tidak mengajak Seok-ryu untuk duduk bersama dan membicarakan permasalahannya? Apakah bekerja di perusahaan bergengsi merupakan impian yang gagal diraihnya hingga ketika Seok-ryu berhasil, dia harus mempertahankannya dan mengabaikan apa yang terjadi?  Tapi di sisi lain saya memahami. Ibunya hanya tidak ingin Seok-ryu mengalami apa yang dialaminya dalam hal kesulitan materi. Mempertahankan pekerjaannya sama dengan mempertahankan penghasilannya dan mempertahankan kesejahteraan hidupnya. Setidaknya itu yang dipikirkan oleh ibu Seok-ryu.

Ringan tangan dan peka terhadap sekitar. 

Drama ini tidak hanya menampilkan kisah komedi romantis para pemainnya namun juga mengajarkan kita untuk peka terhadap sekitar.  Suatu siang, ada nenek yang memiliki masalah dengan roda di gerobaknya. Gerobak tersebut digunakan untuk mengangkut sampah dan dijual ke pengepul. Karena rodanya bermasalah, ada seorang wartawan bernama Dan-ho yang ikut membantunya. Seung-hyo yang memiliki janji wawancara dengan wartawan tersebut juga turut serta membantu memperbaiki gerobak. Setelah selesai, keduanya mengantarkan si nenek kembali ke rumah dan alangkah herannya melihat rumah nenek yang tidak layak huni.

Hargai pilihan anak. 

Tidak selamanya pilihan anak adalah salah. Terkadang banyak orang tua yang terkesan menggurui hanya karena mereka telah melalui banyak hal. Di mata orang tua, mereka tidak ingin anak mengalami kegagalan yang sama dengan mereka, kesusahan yang mereka alami dan hal-hal yang telah memberatkan mereka. Tapi mereka lupa, anak pun bisa berpikir, memilih, dan bertanggungjawab. Menjadi orang tua hanya perlu mendukung dan membanggakan apa yang diinginkan anak tanpa ada intervensi berlebih.

Kegigihan dan Pantang Menyerah. 

Mengabaikan apa yang dikatakan orang dan fokus pada tujuan. Seperti yang dilakukan Seok-ryu dan Mo-eum. Ketika mereka telah menemukan apa yang ingin dituju, mereka mengusahakannya dengan sangat baik.

Persahabatan tak lekang waktu

Persahabatan geng Suk bersaudari atau yang lebih modern berganti menjadi Lavender membawa persahabatan juga ke anak-anak mereka. Seok-ryu, Seung-hyo, dan Moe-eum. Meskipun persahabatan mereka tak jarang diwarnai pertengkaran dan perselisihan.


Cinta yang membebaskan. 

Hubungan yang sehat bisa kita lihat di hubungan Seok-ryu dan Seung-hyo serta Mo-eum dan Dan-ho. Di saat yang lain mempertanyakan dan menyayangkan akan kembalinya Seok-ryu ke Korea, Seung-hyo berbeda. Dia mendukung apa pun yang dilakukan Seok-ryu. Membantunya mencari impian yang selama ini belum ditemukan dan mendukungnya. Begitu pula dengan kisah Mo-eum dan Dan-ho. Dan-ho mendukung apa yang ingin dilakukan Mo-eum termasuk melanjutkan impiannya menjadi paramedis di Kutub Selatan. Dan-ho berkata, dia tidak ingin menjadi lelaki pengecut yang membatasi impian pasangannya. Setidaknya hubungan wartawan dan paramedis ini sungguh berlayar. 

Okay kkeut!!!

Rahmalia Fauza
Rahmalia Fauza On ne voit bien qu'avec le cœur. L'essentiel est invisible pour les yeux.

Posting Komentar untuk "PELAJARAN YANG DAPAT DIAMBIL DARI DRAMA LOVE NEXT DOOR"